Sabtu, 11 Juni 2011

Laga bintang ini menunjukkan bahwa
tidak ada perseteruan di antara pemain
yang berlaga meski mereka berkompetisi
di ISL dan LPI. Bahkan duel di Stadion
Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (22/6),
juga menjadi ajang promosi bagi pemain.
Uji coba itu mempertemukan Dream
Team of Indonesia (Red Team) yang
bermaterikan pemain domestik. Mereka
menghadapi dan International Star
(White Team) yang diperkuat legiun
asing.
“Semua pemain terbaik di dua liga akan
bertemu. Ini menjadi ajang promosi
pemain yang akan dilirik klub-klub ISL.
Saat kompetisi ISL dan Divisi Utama
selesai, klub-klub LPI akan berburu
pemain yang tak lagi terikat klub, ” ujar
Yus Susilo, media officer Real Mataram.
Meski demikian, Susilo mempertanyakan
tidak masuknya striker RM Fernando
Soler dalam White Team. Pasalnya, Soler
merupakan top scorer LPI setelah
mencetak 13 gol. Tidak ada alasan, dia
seharusnya masuk, ” tandasnya.
Hanya, sosialisasi yang kurang bergema
menjadikan tidak semua klub LPI
mendengar tentang Perang Bintang.
Padahal Perang Bintang sudah
disosialisasikan, termasuk melalui
jejaring sosial twitter.
“Saya memang sudah mendengar tapi
belum tahu pasti tentang Perang
Bintang. Mungkin sosialisasinya kurang
dan kebetulan lagi klub sedang libur. Apa
pun laga tersebut sangat bagus karena
menghadirkan pemain terbaik di dua
liga, ” kata GM Ksatria XI Solo FC
Abraham EWT.
Menurutnya, ini memberi kesempatan
kepada pelatih tim nasional untuk
memantau pemain yang sebelumnya
terlepas dari pengamatan. Abraham
menilai ada pemain dari LPI yang
memiliki potensi bermain untuk timnas.
“Ini menjadi bagian dari pemantauan
pelatih timnas terhadap pemain LPI.
Sebelumnya mereka mungkin tidak
terpantau, ”